Bill Gates ternyata tidak setuju dengan aksi akuisisi Microsoft atas Nokia. Beredar kabar jika ia dan direksi lain, Satya Nadella – CEO Microsoft kini – juga tidak senada dengan keputusan yang dibuat oleh Steve Ballmer.
Sejumlah media asing menyebut jika ada ‘kegaduhan’ saat keputusan akuisisi Nokia terjadi. Bahkan akibat ketidaksepahaman itu, dewan direksi Microsoft terpecah menjadi dua, Bill Gates dan beberapa anggota dewan direksi yang menentang serta kelompok Steve Ballmer yang pro ngotot lakukan akuisisi.
Nahkoda baru Microsoft, Satya Nadella juga termasuk sosok yang kontra akuisisi tersebut. Namun belakangan ini ia mulai lunak. Nokia, sebut Nandella, miliki pengalaman yang cukup baik soal hardware, desain, dan software.
“Langkah tepat bagi Microsoft untuk mengakuisisinya,” tegas pria kelahiran India itu.Bill Gates dkk yang kurang setuju dengan keputusan Ballmer menganggap jika akuisisi Nokia adalah langkah yang rumit. Selain harganya yang cukup mahal, divisi yang disasar Microsoft juga urung dibutuhkan saat itu.
Juni 2013, puncak ketegangan terjadi. Steve Ballmer mengancam mundur dari CEO jika rencananya tidak mendapat restu. Pada akhirnya, niatan dia terealisasi. Dewan direksi Microsoft bersedia gelontorkan dana USD 7,2 miliar aksi akuisisi yang diharapkan tuntas pada April 2014 nanti.
Namun demikian, hubungan Steve Ballmer dengan dewan direksi Microsoft lain jadi renggang. Alhasil ia ajukan pengunduran diri dini dari rencana sebelumnya. Kini, Satya Nadella telah menduduki kursinya yang kosong cukup lama.
Belum Ada Komentar untuk "Bill Gates Tak Restui Akuisisi Microsoft atas Nokia"
Post a Comment