Liquid Diet, Berat Badan Turun dengan Hanya 'Makan' Cairan

Liquid Diet

Liquid diet, salah satu metode diet ekstrem ini selalu punya penggemar setiap tahunnya. Apa itu liquid diet? Kenapa metode diet ini populer? Seberapa efektif diet tersebut untuk menurunkan berat badan? Ini jawabannya.

Pakar nutrisi Emilia E. Achmadi MS. RD menjelaskan liquid diet ini awalnya dibuat untuk orang-orang yang sedang sakit parah. Kondisi orang tersebut tidak bisa mencerna makanan di lambungnya sehingga diberikan makanan dalam bentuk cair.

Namun belakangan liquid diet ini disalahartikan oleh mereka yang menurunkan berat badan. "Ini salah satu tren yang menurut saya salah. Sesuatu yang menjadi tren bukan berarti semuanya baik," kata Emilia.

Liquid diet sendiri dalam situs Web MD diartikan sebagai cara penurunan berat badan dengan membatasi asupan makanan dalam bentuk padat dan menggantinya menjadi cairan. Metode liquid diet ini berbeda-beda, ada yang hanya mengonsumsi jus buah dan sayur atau shake untuk menggantikan makanan padat yang biasanya dimakan. Jus buah dan sayur atau shake ini bisa dikonsumsi tiga sampai empat kali sehari.

Metode lainnya dari liquid diet adalah mengganti makanan padat di waktu pagi dan siang hari dengan minuman, bisa jus buah dan sayur atau shake. Mereka yang menggunakan metode kedua ini bisa tetap makan makanan padat saat makan malam, namun makanan yang dikonsumsi harus sehat. Metode ini biasanya juga mengizinkan pelakunya ngemil sehat di antara waktu makan.

Apakah liquid diet ini efektif menurunkan berat badan? Banyak pelaku diet ini mengakui berat badan mereka sukses turun dengan mudahnya. Penurunan berat badan ini terjadi karena ketika menjalani liquid diet kalori bisa berkurang dengan cepat.

"Kalau biasanya dia dapat asupan 2.500 kalori sehari-sehari, dengan liquid diet bisa 1.500. Jadi cepat (turun berat badan-red) karena defisitnya cepat banget," ujar Emilia saat berbincang dengan Wolipop di Mal Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (11/3/2014).

Penurunan berat badan yang cepat karena pengurangan kalori ini menurut Emilia, tidaklah benar. Pelaku diet ini pun menurutnya jadi salah kaprah. Ketika berat badannya turun, mereka merasa lemaknya juga berkurang. Padahal kenyataannya yang hilang bukan lemak melainkan hanya cairan atau massa otot.

Liquid diet dilakukan dalam jangka waktu pendek ataupun panjang sangat tidak disarankan oleh Emilia. Hal itu karena pada dasarnya tubuh manusia sudah didesain untuk proses mengunyah. Sementara pelaku liquid diet tidak perlu mengunyah karena makanan mereka dalam bentuk cair.

Aktivitas mengunyah ini tetap penting dilakukan karena pada saat itu air liur diproduksi. Pada saat memproduksi air liur tersebut, proses pencernaan karbohidrat sudah terjadi di dalam tubuh.

Belum Ada Komentar untuk "Liquid Diet, Berat Badan Turun dengan Hanya 'Makan' Cairan"

Post a Comment